TEGUH BAROTO* DAN CHANDRA
PURBOHADININGRAT
ABSTRAK
Melihat persaingan
semakin ketat di antara perusahaan penyedia jasa pembayaran online (seperti
listrik, air, dan telepon), hal ini yang membuat pentingnya strategi untuk
meningkatkan daya saing PT X Malang. Cara terbaik dalam meningkatkan persaingan
adalah dengan melibatkan langsung faktor-faktor internal dan eksternal yang
berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis SWOT dan
QSPM digunakan dalam penelitian ini untuk merumuskan dan memilih strategi yang
tepat untuk daya saing perusahaan. Dari hasil analisis matriks SWOT dirumuskan
empat strategi SO, lima strategi WO, tiga strategi ST, dan dua strategi WT.
Dalam diagram kartesius posisi perusahaan berada pada strategi WO. Berdasarkan
hasil perhitungan matriks QSPM, prioritas pemilihan strategi WO secara
berturut-turut adalah penambahan feature-feature produk pelayanan jasa dengan
bobot 4,75; memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan promosi dan
pemasaran dengan bobot 3,88; memanfaatkan jaringan instansi pemerintahan dan
perusahaan lain secara maksimal dengan bobot 3,84; meningkatkan fasilitas
pelayanan loket-loket kios pembayaran online dengan bobot 3,77; dan membuat
rencana kerja yang sistematis dengan bobot 3,58.
Kata kunci: strategi bisnis, analisis SWOT, matriks QSPM
Selama ini perusahaan masih memiliki kelemahan
di faktor internal dan eksternal dalam menghadapi persaingan bisnis dengan
perusahaan lain seperti contohnya Translink yang saat ini mempunyai kekuatan
internal seperti produk yang ditawarkan lebih banyak (finance, tiket
pesawat, pulsa all operator), sehingga perusahaan perlu melakukan
evaluasi dan identifikasi faktor internal dan eksternal secara detail agar
perusahaan memahami kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta mengetahui
peluang serta ancaman dari perusahaan pesaing. Berdasarkan uraian di atas, maka
penelitian ini memberikan gambaran pada perusahaan untuk melakukan strategi
bisnis yang maksimal dalam menghadapi persaingan. Matriks faktor internal dan
eksternal, Matriks SWOT, dan QSPM (Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif)
adalah tiga tahapan metode alternatif yang bisa menjawab atas permasalahan
tersebut.
Perumusan strategi peningkatan daya saing
dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Sedangkan pemilihan strategi akhir
ditentukan berdasarkan prioritas dari hasil QSPM. Hasil analisis SWOT akan
digunakan dalam pemilihan strategi yang tepat dengan menggunakan QSPM. Matriks
QSPM merupakan alat analisis yang digunakan dalam tahap keputusan. QSPM
menggunakan masukan dari matriks IFE dan EFE pada tahap input, serta matriks IE
dan SWOT pada tahap pencocokan untuk memutuskan strategi mana yang terbaik.
Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak
manajemen perusahaan dalam penetapan kebijakan strategi untuk pengembangan
usaha.
Berdasarkan kuadran SWOT yang ditunjukkan pada
Gambar 2, posisi PPOB KIPO Malang berada pada kuadran II dengan posisi pada
sumbu x sebesar 2,37. Sumbu x merupakan representasi dari kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh PPOB KIPO Malang. Sedangkan sumbu y ditunjukkan
dengan nilai 3,02 yang merupakan representasi dari peluang dan ancaman yang
dihadapi PPOB KIPO Malang. Maka pada posisi ini, PPOB KIPO Malang berada pada
posisi strategi W-O (kelemahan-peluang) di mana perusahaan menghadapi peluang
yang cukup besar sebaliknya disisi lain memiliki kendala berupa kelemahan
secara internal.
Berdasarkan hasil Matriks QSPM pada Tabel 8, mengindikasikan
bahwa perusahaan perlu melakukan beberapa prioritas strategi yang
diurutkan sebagai berikut: Prioritas 1, penambahan feature-feature produk
pelayanan jasa (pulsa all operator, PDAM, tiket online) dengan
nilai TAS sebesar 4,75. Yang berarti bahwa strategi ini untuk menetapkan apa
yang menjadi produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan
kompetensi pokok yang dimiliki. Prioritas 2, memanfaatkan fasilitas internet
dalam kegiatan promosi dan pemasaran dengan nilai TAS sebesar 3,88. Strategi
promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran dan produksi, di mana
promosi apa yang hendak diluncurkan, media apa yang akan digunakan untuk
promosi dan sebagainya. Prioritas 3, memanfaatkan jaringan instansi pemerintahan
dan perusahaan lain secara maksimal dengan nilai TAS sebesar 3,84. Strategi ini
menunjukkan strategi fungsional lainnya, ini berkaitan dengan pihak luar
seperti supplier, konsultan, pemerintah dan lain sebagainya. Prioritas
4, meningkatkan fasilitas pelayanan loket-loket KIPO dengan nilai TAS sebesar
3,77. Termasuk dalam strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi
yang penting dan harus mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM yang
tepat dan berkompeten pada bidang yang tepat sangat diperlukan guna memberikan
pelayanan. Prioritas 5, membuat rencana kerja yang sistematis dengan nilai TAS
sebesar 3,58.
Dengan menggunakan analisis SWOT maka
menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu S-O (meningkatkan mutu serta layanan
kualitas, meningkatkan jumlah loket dengan fasilitas yang bagus, mampu
menjangkau daerah pelosok, menjaga kepercayaan loket), strategi (mengembangkan
strategi pemasaran yang baik sesuai dengan visi misi, memanfaatkan jaringan
untuk menambah kualitas pelayanan, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
pelayanan KIPO), strategi W-O (menambah feature-feature produk pelayanan
jasa, memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan promosi dan pemasaran,
membuat rencana kerja yang sistematis, memanfaatkan jaringan instansi pemerintah
dan perusahaan lain secara maksimal, meningkatkan fasilitas pelayanan
loket-loket KIPO), Strategi W-T (mengamati dan menganalisis perubahan yang
dilakukan kompetitor, lebih memperhatikan kualitas mutu dan pelayanan terhadap
konsumen). PPOB KIPO Malang akan menggunakan strategi W-O berdasarkan posisi
perusahaan dalam kuadran SWOT yang berada pada kuadran II. Prioritas strategi
yang harus dijalankan oleh PPOB KIPO Malang adalah menambahkan feature-feature
produk pelayanan jasa.
DAFTAR PUSTAKA
David, F.A., 2003. Manajemen Strategi, Jakarta: Pearson
Education Asia Pte Ltd dan PT Prehallindo.
David, M.E., David, R.F., and David, F.R., 2009. The
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied to Retail Computer Store,
The Coastal Business Journal, 8 (1), 42–52.
Dyson, R.G., 2000. Strategy, Performance and Operational
Research, Journal of the Operational Research Society, 51, 5–11.
Gao, C-Y., and Peng, D-H., 2011. Consolidating SWOT Analysis
with Non Homogeneous Uncertain Preference Information, Knowledge-Based Systems,
24 (6), 796–808.
Houben, G., Vanhoof, K., and Lenie, K., 1999. A Knowledge-Based
SWOT-Analysis System as an Instrument for Strategic Planning in Small and
Medium Sized Enterprises, Decision Support Systems, 26, 125–135.
Rego, G., and Nunes, R., 2010. Hospital Foundation: a SWOT
Analysis, ibusiness, 2, 210–217.
Tan, T.T.W., and
Ahmad, Z.U., 1999. Managing Marketing Intelligence: an Asian Marketing Research
Perspective, Marketing Intelligence & Planning, 17 (6),
298–306.