Senin, 15 Desember 2014

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PPOB KIPO MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DAN QSPM

TEGUH BAROTO* DAN CHANDRA PURBOHADININGRAT
ABSTRAK
Melihat persaingan semakin ketat di antara perusahaan penyedia jasa pembayaran online (seperti listrik, air, dan telepon), hal ini yang membuat pentingnya strategi untuk meningkatkan daya saing PT X Malang. Cara terbaik dalam meningkatkan persaingan adalah dengan melibatkan langsung faktor-faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis SWOT dan QSPM digunakan dalam penelitian ini untuk merumuskan dan memilih strategi yang tepat untuk daya saing perusahaan. Dari hasil analisis matriks SWOT dirumuskan empat strategi SO, lima strategi WO, tiga strategi ST, dan dua strategi WT. Dalam diagram kartesius posisi perusahaan berada pada strategi WO. Berdasarkan hasil perhitungan matriks QSPM, prioritas pemilihan strategi WO secara berturut-turut adalah penambahan feature-feature produk pelayanan jasa dengan bobot 4,75; memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan promosi dan pemasaran dengan bobot 3,88; memanfaatkan jaringan instansi pemerintahan dan perusahaan lain secara maksimal dengan bobot 3,84; meningkatkan fasilitas pelayanan loket-loket kios pembayaran online dengan bobot 3,77; dan membuat rencana kerja yang sistematis dengan bobot 3,58.
Kata kunci: strategi bisnis, analisis SWOT, matriks QSPM

Selama ini perusahaan masih memiliki kelemahan di faktor internal dan eksternal dalam menghadapi persaingan bisnis dengan perusahaan lain seperti contohnya Translink yang saat ini mempunyai kekuatan internal seperti produk yang ditawarkan lebih banyak (finance, tiket pesawat, pulsa all operator), sehingga perusahaan perlu melakukan evaluasi dan identifikasi faktor internal dan eksternal secara detail agar perusahaan memahami kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta mengetahui peluang serta ancaman dari perusahaan pesaing. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini memberikan gambaran pada perusahaan untuk melakukan strategi bisnis yang maksimal dalam menghadapi persaingan. Matriks faktor internal dan eksternal, Matriks SWOT, dan QSPM (Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif) adalah tiga tahapan metode alternatif yang bisa menjawab atas permasalahan tersebut.
Perumusan strategi peningkatan daya saing dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Sedangkan pemilihan strategi akhir ditentukan berdasarkan prioritas dari hasil QSPM. Hasil analisis SWOT akan digunakan dalam pemilihan strategi yang tepat dengan menggunakan QSPM. Matriks QSPM merupakan alat analisis yang digunakan dalam tahap keputusan. QSPM menggunakan masukan dari matriks IFE dan EFE pada tahap input, serta matriks IE dan SWOT pada tahap pencocokan untuk memutuskan strategi mana yang terbaik. Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam penetapan kebijakan strategi untuk pengembangan usaha.
Berdasarkan kuadran SWOT yang ditunjukkan pada Gambar 2, posisi PPOB KIPO Malang berada pada kuadran II dengan posisi pada sumbu x sebesar 2,37. Sumbu x merupakan representasi dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PPOB KIPO Malang. Sedangkan sumbu y ditunjukkan dengan nilai 3,02 yang merupakan representasi dari peluang dan ancaman yang dihadapi PPOB KIPO Malang. Maka pada posisi ini, PPOB KIPO Malang berada pada posisi strategi W-O (kelemahan-peluang) di mana perusahaan menghadapi peluang yang cukup besar sebaliknya disisi lain memiliki kendala berupa kelemahan secara internal.
Berdasarkan hasil Matriks QSPM pada Tabel 8, mengindikasikan bahwa perusahaan perlu melakukan beberapa prioritas strategi yang diurutkan sebagai berikut: Prioritas 1, penambahan feature-feature produk pelayanan jasa (pulsa all operator, PDAM, tiket online) dengan nilai TAS sebesar 4,75. Yang berarti bahwa strategi ini untuk menetapkan apa yang menjadi produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi pokok yang dimiliki. Prioritas 2, memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan promosi dan pemasaran dengan nilai TAS sebesar 3,88. Strategi promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran dan produksi, di mana promosi apa yang hendak diluncurkan, media apa yang akan digunakan untuk promosi dan sebagainya. Prioritas 3, memanfaatkan jaringan instansi pemerintahan dan perusahaan lain secara maksimal dengan nilai TAS sebesar 3,84. Strategi ini menunjukkan strategi fungsional lainnya, ini berkaitan dengan pihak luar seperti supplier, konsultan, pemerintah dan lain sebagainya. Prioritas 4, meningkatkan fasilitas pelayanan loket-loket KIPO dengan nilai TAS sebesar 3,77. Termasuk dalam strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi yang penting dan harus mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM yang tepat dan berkompeten pada bidang yang tepat sangat diperlukan guna memberikan pelayanan. Prioritas 5, membuat rencana kerja yang sistematis dengan nilai TAS sebesar 3,58.
Dengan menggunakan analisis SWOT maka menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu S-O (meningkatkan mutu serta layanan kualitas, meningkatkan jumlah loket dengan fasilitas yang bagus, mampu menjangkau daerah pelosok, menjaga kepercayaan loket), strategi (mengembangkan strategi pemasaran yang baik sesuai dengan visi misi, memanfaatkan jaringan untuk menambah kualitas pelayanan, meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pelayanan KIPO), strategi W-O (menambah feature-feature produk pelayanan jasa, memanfaatkan fasilitas internet dalam kegiatan promosi dan pemasaran, membuat rencana kerja yang sistematis, memanfaatkan jaringan instansi pemerintah dan perusahaan lain secara maksimal, meningkatkan fasilitas pelayanan loket-loket KIPO), Strategi W-T (mengamati dan menganalisis perubahan yang dilakukan kompetitor, lebih memperhatikan kualitas mutu dan pelayanan terhadap konsumen). PPOB KIPO Malang akan menggunakan strategi W-O berdasarkan posisi perusahaan dalam kuadran SWOT yang berada pada kuadran II. Prioritas strategi yang harus dijalankan oleh PPOB KIPO Malang adalah menambahkan feature-feature produk pelayanan jasa.

DAFTAR PUSTAKA
David, F.A., 2003. Manajemen Strategi, Jakarta: Pearson Education Asia Pte Ltd dan PT Prehallindo.
David, M.E., David, R.F., and David, F.R., 2009. The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied to Retail Computer Store, The Coastal Business Journal, 8 (1), 42–52.
Dyson, R.G., 2000. Strategy, Performance and Operational Research, Journal of the Operational Research Society, 51, 5–11.
Gao, C-Y., and Peng, D-H., 2011. Consolidating SWOT Analysis with Non Homogeneous Uncertain Preference Information, Knowledge-Based Systems, 24 (6), 796–808.
Houben, G., Vanhoof, K., and Lenie, K., 1999. A Knowledge-Based SWOT-Analysis System as an Instrument for Strategic Planning in Small and Medium Sized Enterprises, Decision Support Systems, 26, 125–135.
Rego, G., and Nunes, R., 2010. Hospital Foundation: a SWOT Analysis, ibusiness, 2, 210–217.


Tan, T.T.W., and Ahmad, Z.U., 1999. Managing Marketing Intelligence: an Asian Marketing Research Perspective, Marketing Intelligence & Planning, 17 (6), 298–306.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar