Senin, 15 Desember 2014

ANALISIS VARIABEL YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AMPLANG SAMARINDA

MURIANI EMELDA ISHARYANI, MUHAMMAD YUDA ANANTA, DEASY KARTIKA RAHAYU K
ABSTRAK
Beberapa masalah yang terjadi pada industri amplang Samarinda menuntut perlunya diketahui indikator dan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Identifikasi dan analisis dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) terhadap indikator dan faktor dari model Diamond Porter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua indikator yang menyusun dan membentuk setiap faktor dari model Diamond Porter terbukti mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap masing-masing faktornya. Setiap indicator terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Faktor-faktor dari model Diamond Porter secara positif dan signifikan terbukti berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Dari faktor-faktor maupun indikator-indikator yang berpengaruh tersebut, dapat diidentifikasi bahwa faktor kondisi dan sumber daya serta indikator ketersediaan sumber daya modal merupakan faktor dan indikator yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda.
Kata kunci: industri amplang, pertumbuhan dan peningkatan daya saing, model diamond porter, SEM
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indikator-indikator dan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatandaya saing industri amplang di Samarindayang diharapkan dapat memberikan suaturekomendasi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan meningkatkan daya saing industri amplang di Samarinda. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh faktor beserta indikator dari model Diamond Porter terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang di Kota Samarinda.
Salah satu IKM yang cukup berkembang pesat di Samarinda adalah industri makanan amplang yaitu makanan ringan yang terbuat dari bahan baku ikan berbentuk bulat dan berwarna putih kecoklat-coklatan. Saat ini telah banyak IKM yang didirikan oleh masyarakat dan bergerak dalam industri produksi ataupun penjualan produk amplang. Dari wawancara dengan beberapa para pengusaha amplang diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada IKM produk amplang ini khususnya terkait dengan problematika daya saing, seperti biaya produksi yang terus meningkat sehingga produk yang ditawarkan harganya tinggi, kapasitas penjualan masih terbatas, masalah kaderisasi IKM, segala aktivitas penjualan dan promosi yang masih dipegang sendiri oleh pemilik usaha, serta adanya permasalahan ketersediaan bahan baku utama yang semakin lama semakin sulit dicari.

Analisis pengaruh indikator terhadap factor dalam hal ini bisa disebut dengan analisis outer model. Pada dasarnya, analisis outer model merupakan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap variabel-variabel yang diukur. Terdapat tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability.
1. Convergent Validity
Convergent validity bertujuan untuk memvalidasi apakah semua item-item yang menjadi indikator dari suatu konstruk mempunyai hubungan yang signifikan dengan konstruknya, yang dinilai dari besarnya nilai faktor loading masing-masing indicator terhadap konstruknya. Terlihat pada Tabel 1 bahwa semua indicator memiliki nilai faktor loading > 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa indikator pada factor memiliki hubungan korelasi yang positif dan signifikan dengan konstruknya serta memiliki validitas konvergen yang baik yang artinya semua indikator-indikator mampu mengukur atau menjadi alat ukur yang tepat dan cermat terhadap masing-masing faktornya (valid).
2. Discriminant Validity
Discriminant validity berguna untuk menilai apakah konstruk memiliki validitas diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan korelasi antara indicator dengan konstruknya harus lebih tinggi dibandingkan korelasi dengan konstruk lainnya. dapat dilihat pada Tabel 3, di mana semua konstruk memiliki nilai AVE > 0,5 yang menunjukkan bahwa setiap faktor telah mampu memprediksi faktor loading indikatorindikator yang berkorelasi dengannya lebih baik dibanding faktor lainnya.
3. Composite Reliability
Composite Reliability digunakan untuk mengukur internal consistency dari sebuah blok konstruk.
Secara umum terlepas dari kondisi factor sumber daya dan ketersediaan sumber daya modal merupakan faktor dan indikator yang paling berpengaruh berdasarkan dari hasil penelitian ini, namun seluruh faktor dan indikator yang ada harus tetap dipertimbangkan bersama oleh seluruh lapisan stakeholders terkait karena semua faktor dan indikator terbukti secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda.
Berdasarkan analisis inner model, faktor-faktor dari model Diamond Porter yang memengaruhi pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda secara positif dan signifikan adalah faktor kondisi, faktor sumber daya, faktor kondisi permintaan, faktor industri pendukung dan industri terkait, faktor struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan, faktor peran pemerintah, serta faktor kesempatan. Menurut para pengusaha penjualan amplang di Kota Samarinda, factor dan indikator yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda adalah factor kondisi sumber daya dan indikator ketersediaan sumber daya modal.

DAFTAR PUSTAKA
Bappeda Samarinda, http://bappeda.samarindakota.go.id/profil_05.php, diakses tanggal 20-10-2013 pukul 13.34 WITA.
Ghozali, I. dan Fuad, 2006. Structural Equation Modeling, Teori Konsep dan Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., 2011. Structural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair Joseph F.JR, Anderson Rolp E., Tatham Ronald L., Black C. William, 2006. Multivariate Data Analysis, 6th Edition, Pearson Education Inc.
Handayani, N.U., Santoso, H., dan Pratama, A.I.., 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Klaster Mebel di Kabupaten Jepara, Jurnal Teknik Industri, 13 (1), 22–30.
Porter, M., 1990. The Competitive Advantage of Nations, New York: Free Press.
Rozandy, R.A., Santoso, I., Putri, S.A., 2013. Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi dengan Menggunakan Partial Least Square (Studi Kasus: Sentra Industri Tahu Desa Sendang Kec. Banyakan Kediri. Jurnal
Industria, 1 (3), 147–158.
Shanmugam, K.R., and Bhaduri, S.N., 2002. Size, Age and Firm Growth in the Indian Manufacturing Sector, Applied Economics Letters.
Susanty, A., Handayani, N.U., dan Jati, P.A., 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Klaster Batik Pekalongan (Studi Kasus Pada Klaster Batik Kauman, Pesindon dan Jenggot), J@ti Undip, VIII (1).

Susilo, S., 2007. Pertumbuhan Usaha Industri Kecil-Menengah (IKM) dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Eksekutif: Jurnal Nasional Manajemen Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT, 4 (2), 306–313.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar